Tuesday, June 7, 2011

Sejarah Psikologi


Sejarah Psikologi

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum  mendeklarasikan laboratoriumnya tahun 1879, yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno.  Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

 Metode Psikologi

Beberapa metodologi dalam psikologi, di antaranya sebagai berikut :
  1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
  1. Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam, dan sebagainya.
  1. Sejarah Kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti pendidikan di sekolahnya.
  1. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
  1. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
  1. Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.

 Metode Psikologi Perkembangan


Pada Metode Psikologi Perkembangan memiliki 2 metode, yaitu metode umum dan metode khusus. pada metode umum ini pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudinal, transversal, dan lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan bisa juga melihat dengan berbagai faktor dari bawaan dan lingkungan khususnya kebudayaan.  Sedangkan pada metode khusus merupakan suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini dapat digunakan dengan pendekatan eksperimen dan pengamatan.

 Psikologi kontemporer


Diawali pada abad ke 19, dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu:

1.      Psikologi Fakultas 
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas. Kita mengingat melalui subfakultas memori,  pembayangan melalui subfakultas imaginer, dan sebagainya.
2.      Psikologi Asosiasi 
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras, dan kedekatan.

Psikologi sebagai ilmu pengetahuan :


Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama didunia. Laboratorium Wundt.

Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih mamahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai. dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
Berdirinya Aliran Psikoanalisa
Semenjak tahun 1890an sampai kematiannya di 1939, dokter berkebangsaan Austria bernama Sigmund Freud mengembangkan metode psikoterapi yang dikenal dengan nama psikoanalisis. Pemahaman Freud tentang pikiran didasarkan pada metode penafsiran, introspeksi, dan pengamatan klinis, serta terfokus pada menyelesaikan konflik alam bawah sadar, ketegangan mental, dan gangguan psikis lainnya.

Fungsi psikologi sebagai ilmu

Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
1.      Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
2.      Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
3.      Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

Pendekatan perilaku


Menurut pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J.B. Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti B.F.Skinner, dan melahirkan banyak sub-aliran.

Pendekatan kognitif


Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.

Pendekatan psikoanalisa

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/e9/Sigmund_Freud_1926.jpg/250px-Sigmund_Freud_1926.jpg

pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Pendekatan fenomenologi

Pendekatan fenomenologi ini lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.


Kajian psikologi


Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan anthropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah:

1.      Psikologi perkembangan

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk prilaku seseorang sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial, karena sebagian besar perkembangan terjadi dalam konteks adanya interaksi sosial. Dan juga berkaitan erat dengan psikologi kepribadian, karena perkembangan individu dapat membentuk kepribadian khas dari individu tersebut.

2.      Psikologi sosial

Bidang ini mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1.       studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, atribusi (sifat)
2.       studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain
3.       studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
3.      Psikologi kepribadian

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, psikologi kepribadian berkaitan erat dengan psikologi perkembangan dan psikologi sosial, karena kepribadian adalah hasil dari perkembangan individu sejak masih kecil dan bagaimana cara individu itu sendiri dalam berinteraksi sosial dengan lingkungannya.

4.      Psikologi kognitif

Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi, seperti: Persepsi, proses belajar, kemampuan memori, atensi, kemampuan bahasa dan emosi.

Wilayah terapan psikologi


Wilayah terapan psikologi adalah wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. walaupun demikian, belum terbiasanya orang-orang Indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah terapan ini rancu, misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja bekerja pada HRD sebuah perusahaan, atau sebaliknya.


1.      Psikologi sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

2.      Psikologi industri dan organisasi

Psikologi industri memfokuskan pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.

3.      Psikologi kerekayasaan

Penerapan psikologi yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).

4.      Psikologi klinis

Adalah bidang studi psikologi dan juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan psikologis individu ke ambang normal.

Referensi

1.      Sarwono Sarlito W. Pengantar Psikologi Umum. Rajawali Pers.
2.      http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/sejarah-psikologi.html.
3.      Rahman Shaleh, Abdul. Psikologi. Kencana Prenada Media Group.
4.      Baraja, Abubakar. Psikologi Perkembangan. Studia Press.















Ruang Lingkup Psikologi


RUANG LINGKUP PSIKOLOGI :
Bidang Ilmu Psikologi dibedakan menjadi 2, yaitu :
  1. Psikologi Teoritis
  2. Psikologi Terapan
A. Psikologi Teoritis dibagi dua yaitu :
          Psikologi Umum
Menguraikan dan menyelidiki aktivitas-aktivitas psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal mencakup inteligensi, perasaan, kehendak, motif, dan seterusnya.
          Psikologi Khusus
                Menyelidiki segi-segi khusus dari kegiatan psikis manusia.

PSIKOLOGI KHUSUS :
1. Psikologi Perkembangan
Menguraikan perkembangan aktivitas psikologi manusia sejak kecil sampai dewasa.
Dibagi dalam : Psikologi anak, Psikologi remaja, Psikologi orang dewasa, Psikologi orang tua.
2. Psikologi Kepribadian
Menguraikan tentang struktur kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, serta mengenai jenis dan tipe kepribadian manusia.
3. Psikologi Sosial
Menguraikan tentang aktivitas - aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial seperti situasi kelompok, situasi massa.
4. Psikologi Pendidikan
Menguraikan dan menyelidiki aktivitas-aktivitas manusia dalam situasi pendidikan, situasi belajar.
5. Psikologi Diferensial dan Psikodiagnostik
Menguraikan tentang perbedaan-perbedaan antar individu dalam kecakapan, inteligensi, ciri-ciri kepribadian dan cara menentukan perbedaan tersebut.
6. Psikopatologi
Menguraikan tentang aktivitas-aktivitas manusia yang berjiwa abnormal.
Contoh : psikopatologi, psikoneurosis, psikosis



PSIKOLOGI TERAPAN :
a. Psikodiagnostik
Digunakan untuk pemilihan jabatan atau studi dengan memakai cara-cara psikologi seperti wawancara, observasi, psikotest.
b. Psikologi klinis
Digunakan untuk menolong orang-orang yang mengalami kesulitan psikologi.
Contoh : dengan menggunakan tes Rohschah, TAT.
c.Psikologi industri atau Perusahaan
Digunakan untuk :
1.       Seleksi karyawan
2.       Menyelesaikan kesulitan antar pegawai
3.       Usaha untuk mempertinggi produksi
d.Psikologi Pendidikan
Digunakan untuk :
1.       Menentukan cara pendidikan
2.       Seleksi penerimaan mahasiswa
3.       Bimbingan mahasiswa
Keuntungan Psikologi :
Dibedakan menjadi 2, yaitu:
  1. Sebagai makhluk individu, manfaat mempelajari ilmu psikologi adalah :
*      Praktis karena dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
*      Formil karena dengan mempelajari psikologi bisa mendapatkan cara untuk memperbaiki kehidupan.
*      Materiil karena pengetahuan kita menjadi bertambah.
2. Sebagai makhluk sosial.
*      Manusia sebagai makhluk sosial selalu berada di lingkungan yang dipenuhi oleh bermacam-macam perbedaan dari setiap manusia baik itu sifat, kepribadian, jenis kelamin, & perilakunya. Sehingga kita bisa menentukan sikap dan cara bergaul kita dengan orang lain.



Perkembangan Kepribadian pada Lansia


PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN pada LANSIA
Pengertia :
Lansia
Usia tua adalah preode penutupan dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu priode dimana periode hidup seseorang telah “beranjak jauh”dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.
Ciri – Ciri Usia Lanjut :
Sama seperti setiap periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis.
       Usia lanjut merupakan periode kemunduran
       Perbedaan individu pada efek menua
       Sikap social terhadap usia lanjut
       Orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas
       Menua Membutuhkan  Perubahan Peran
       Penyesuaian yang Buruk Merupakan Ciri-ciri Usia Lanjut
       Keinginan Menjadi Muda Kembali  Sangat Kuat Pada usia Lanjut

 Tipe – Tipe Kepribadian pada Lansia :
a. Tipe kepribadian Konstruktif.
b. Tipe Kepribadian Mandiri.
c.Tipe kepribadian tergantung.
d. Tipe Kepribadian bermusuhan.
e. Tipe kepribadian kritik diri.

Perubahan Perkembangan Kepribadian pada Usia Lanjut
                Sebagian  besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain. Orang tua di harapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan menurunnya kesehatan secara bertahap.

Perubahan Fisik :
       Perubahan Penampilan
       Perubahan bagian dalam tubuhnya
                Mis : perubahan  pada sistem saraf
       Perubahan pada fungsional
       Perubahan panca indra
       Perubahan seksual
Perubahan Kemampuan Motorik pada Usia lanjut
                Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih lambat dan koordinasi gerakannya kurang begitu baik dibanding masa muda mereka.
  1. Penyebab Fisik
2.        Penyebab Psikologi

Perubahan Kemampuan Mental pada Usia Lanjut
                Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang populer dalam masyarakat,bahwa dengan kecenderungan tentang menurunnya berbagai hal, secara otomatis akan timbul kemunduran kemampuan mental.
Penyebab :
                Menurunnya kondisi fisik yang menunjang terjadinya kerusakan mental telah di tunjukkan dengan fakta bahwa perlakuaan terhadap hormon seks pada wanita berusia lanjut dapat meningkatkan kemampuan berfikir, mempelajari bahan baru, menghafal, mengingat, dan meningkatkan kemauan untuk mengeluarkan energi intelektual
Beberapa Perubahan Mental
  1. Dalam belajar
  2.  Berpikir dalam memberika argumentasi
  3.  kretivitas
  4.  Ingatan
  5.  Mengingat kembali
  6.  Mengenang
  7. Rasa humor
  8. Perbendarahan kata
  9. Kekerasan mental
 
Perubahan Minat pada Usia lanjut
  1. Minat Pribadi
       Minat dalam diri sendiri
Hal – hal yang mempengaruhi perubahan minat :
a.       Kesehatan
b.       Status sosial
c.        Status ekonomi
d.       Tempat tinggal
e.       Seks
f.         Status pernikahan
g.        Nilai

       Minat pada penampilan
a.       Status ekonomi
b.       Tempat tinggal
c.       Minat terhadap pakaian
d.      Minat terhadap uang
        Minat untuk rekreasi
        Minat Sosial
        Minat terhadap keagamaan
        Minat untuk mati